Kamis, 01 Oktober 2009

Pondok Bakso Mandala

Pondok bakso yang dulu sewaktu saya masih kecil ini tidak sebesar saat ini. Kira - kira usianya hampir sama seperti adik saya .. Sejak kecil saya dan keluarga sangat sering melewati weekend di Pondok bakso itu, karena memang lokasinya dekat dengan rumah. Apalagi ibu saya,, yang memang gemar menyantap bakso. Rasanya walau tidak setiap hari makan bakso disana tapi saya benar - benar melihat perubahan yang membangun dan membaik pada pondok bakso itu.

Malam hari, sepulang dari latihan paduan suara saya bersama teman saya mampir ke pondok bakso mandala untuk makan bakso dan minum es campur.. Sekaligus saya menjadikan momen itu untuk ngobrol dan bertanya tentang pondok bakso itu ,,
Seseorang yang dengan akrab saya panggil bu'e pun menjawab dan menceritakan tentang pondok bakso tersebut ..
Bu'e dan Pa'e lah perintis usaha ini ,, yang kemudian saat ini akan diturunkan pada anak - anaknya ,, tidaklah mudah awalnya untuk membangun pondok bakso itu ,, dengan dana yang tidak banyak sampai akhirnya saat ini dapat membuahkan hasil yang sangat ia dan keluarganya syukuri ..
orang - orang yang membantu dalam berjalannya usaha itu adalah berasal dari keluarga juga ,, Bu'e berpandangan smoga usaha ini tidak hanya bermanfaat baginya tapi juga bagi keluarganya yang butuh pekerjaan ..
Saat saya menanyakan kira - kira berapa omset perhari ,, Bu'e hanya tersenyun dan bilang, " poko'e cukup untuk jualan lagi." ,, setelah saya singgung - singgung lagi tentang omset ,, akhirnya Bu'e menjelaskan .. uang yang diperoleh dapat digunakan lagi untuk modal berdagang , untuk uang sekolah anak - anaknya , untuk menbayar upah yang membantu , dan masih banyak lagi .. yang membuat saya sangat kaget ,, ternyata dari penghasilan tersebut Bu'e dapat ikut arisan tiap minggu yang jumlah uangnya 1 juta rupiah ,, lalu Bu'e juga ikut arisan antar tukamg bakso se-kota Depok tiap bulan ,, besar nominalnya Bu'e gag mau kasih tau .. katanya takut saya kaget lagi ,,
Sistem kerja pondok baksonya begini ..
Waktu malam menjelang subuh Pa'e bersama anak laki - lakinya pergi ke pasar untuk membeli daging bahan pembuat bakso .. serta bahan - bahan lainnya .. Subuh dini hari pembuatan bakso dimulai ,, lalu pondok bakso itu buka sekitar jam 9 pagi hingga malam .. namun apabila bakso sudah habis sebelum malam pastilah pondok bakso itupun tutup ,,
Dan Bu'e sangat bersyukur bakso yang ia jual selalu habis tiap harinya ,, malah bila ada pelanggan yang sangat ingin makan bakso Bu'e , Bu'e pun dengan semangat akan memenuhi pesanan pelanggan ..
Namun ternyata pondok bakso itupun pernah mengalami gulung tikar , saat isu - isu daging tikus dan penggunaan boraks beredar .. Tapi Bu'e tetap memiliki semangat yang kuat karena dalam usahanya tersebut Bu'e tidak pernah melakukan kecurangan ataupun sesuatu yang merugikan orang lain ..

Pondok Bakso Mandala ini akan sangat lebih di datangi pelanggan saat bulan puasa dan seusai lebaran ..
omset Bu'e pun meningkat sangat drastis ..
Karena tidak mau menya -nyiakan kesempatan itu setiap tahunnya jadwal pulang kampung Bu'e dan keluarganya bergantian ,, Pulang kampung asal pondok bakso tetap buka ..

Pondok bakso Bu'e ini sudah sangat terkenal ,, selain posisi berjualannya yang di pinggir jalan memang juga karena kualitas rasanya ,, sama seperti Pondok - pondok bakso lain ,, Pondok bakso mandala tidak hanya menjual bakso tapi juga mie ayam , es campur , jus - jus , serta bakso yang dijual pun berbagai macam jenisnya..

Harga - harga makanan itu pun mengalami peningkatan sesuai kenaikan harga bahan - bahan pembuatnya .. Dulu saya sempat merasakan membeli 1 porsi bakso dengan harga rp. 5000 ,, namun sekarang sudah mencapai Rp. 10.000 ...

Suatu pelajaran penting yang saya dapat pembicaraan bersama Bu'e ,, jangan pernah menyerah dalam suatu usaha .. dan jangan lama - lama untuk meratapi kegagalan yang kita alami ,, tapi berjuanglah untuk secepatnya bangkit dari kegagalan untuk memulai merintis suatu keberhasilan ..